Unikal Berkembang Pesat, Hari Ini Menristek & Dikti Resmikan Gedung F

unikal-gedung f
UNIVERSITAS PEKALONGAN (Unikal), berkembang pesat. Sejak berdiri 1981, jumlah mahasiswa terus meningkat sehingga kini mencapai 5. 700 orang dari tujuh fakultas, yakni Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Perikanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Kesehatan, FKIP dan Fakultas Batik .

Perkembangan jumlah mahasiswa itu, tentu menambah sarana dan prasarana. Untuk itu, dari tahun ke tahun, universitas di jalan Sriwijaya No 3 Pekalongan itu menambah gedung untuk perkuliahan. Bahkan pada 19 Maret 2016 ini, kembali menambah gedung F, yang merupakan bangunan baru lantai delapan yang akan diresmikan oleh Menteri Ristek dan Dikti, Muhammad Nasir. Gedung baru itu dibangun dengan dana Rp 20,450 miliar. Sebelum peresmian, Rektor Unikal Suryani juga akan mewisuda 402 program D3, sarjana dan profesi.

Sebelum peresmian gedung F, Unikal membangun Gedung D tahun 2010 dan empat tahun kemudian membangun geedung E yang diresmikan oleh Dirjen Dikti, Djaka Santosa tahun 2014. Dengan peresmian gedung F ini, maka kebutuhan untuk ruang kuliah sudah tercukupi.

Rektor Unikal, Suryani menjelaskan, kampus yang dipimpinnya terus bekerja keras menjawab tantangan,persoalan, dan tuntutan yang ada. Ternyata semuanya dilalui dengan baik. Upaya Unikal untuk mencapai tujuan sebagai PTS yang bermutu baik tingkat regional, nasional dan internasional begitu kuat dan kokoh. Kini PT yang dikenal Universitas ‘”Sriwijaya’’ Pekalongan ini masuk kategori universitas yang sehat. Ukuran sehat dari sebuah universitas diukur dengan kuantitas dan kualitas sumberdaya yang dimiliki, produktivitas, legalitas serta pengakuan dari masyarakat dan Pemerintah.

Dari sisi kualitas sumberdaya (dosen), Unikal telah memenuhi standar yang ditetapkan dalam UU Dosen dan Guru. Dari 132 dosen, semuanya sudah S2. Bahkan sudah beberapa dosen yang lulus S3 dan sebagian masih menyelesaikan S3. Dengan jumlah pengajar sebanyak itu, maka dari sisi kuantitas sudah memenuhi rasio dosen dan mahasiswa.

Rasio
Sedangkan dari sarana prasarana, setelah Gedung F ini diresmikan, maka sudah memenuhi rasio yang diperlukan. Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Yayasan Samarthya Mahotsaha Paramadharma Akhmad Sakhowi, dengan memiliki Gedung A sampai F maka kampusnya memiliki ruangan seluas 16.000 m2. Dengan demikian, rasio ruang yang diperlukan mahasiswa adalah 2,6 m2 per mahasiswa. Padahal, standarnya hanya 2 m2 per mahasiswa.

Lebih Lanjut Suryani mengatakan, selain membangun Gedung A-F yang digunakan untuk kantor dan perkuliahan, Unikal juga sudah membangun asrama mahasiswa (Rusunawa) yang trelah diresmikan meneteri PU dab Perumahan Rakyat pada Februari lalu. Asrama itu untuk kapasitas 100 mahasiswa.

Karena itu, kehadiran Menteri PU dan Perumahan Rakyat serta Menteri Ristek dan Dikti itu merupakan bukti nyata adanya kepercayaan dan pengakuan yang baik dari Pemerintah terhadap Unikal.

Sedangkan dari sisi legalitas dan pengakuan Pemerintah, kata Suryani, dari 15 prodi yang dimiliki semuanya telah terakreditasi dari BAN PT termasuk institusinya (Unikal). Sedangkan dari dunia internasional, Unikal juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa PT luar negeri seperi Australia, Tiongkok, Malaysia, dan Brunai Darusalam.

Bahkan kerjasama dengan Universitas Brunai Darussalam (UBD) telah ditindaklanjuti dengan pertukaran mahasiswa dari kedua universitas ini. Dari UBD kirim 12 mahasiswa untuk kuliah selama satu semester di Unikal dan dari Unikal sudah kirim empat mahasiswa ke UBD.

Mengenai mahasiswanya, menurut dia, Unikal bukan hanya diminati masyarakat Pekalongan dan sekitarnya, tetapi sudah banyak mahasiswa yang datang dari luar Jawa seperti Bengkulu, NTT, Pontianak, Lampung. Bahkan juga ada mahasiswa dari Jepang, dan Brunai Darussalam.

Mengenai pengembangan prodi baru ke depan, Suryani sudah mengajukan iizin ke Kementerian Ristek dan Dikti yakni prodi Teknik Konstruksi, Psikologi, Magister Manajemen, Fisioterapi dan Farmasi. Untuk sarana prasarana sudah dipersiapkan, sehingga ketika izin sudah turun, maka langsung operasional.

Mengenai tenaga pengajar ke depan, lanjutnya, akan diupayakan kualitas dosen melakukan studi lanjut ke S3 untuk mendukung produktivitas , penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sekarang ini, dari 80 dosen yang sudah dilatih membuat buku ajar, 44 dosen diantraanya sudah membuat buku ajar dan sisanya 36 dosen masih dalam proses penyelesaian. Buku ajarnya ini juga berkualitas karena Ber-ISBN.(adv)