Upaya pemanfaatan energi terbarukan di sektor perikanan budidaya menjadi fokus kolaborasi dua dosen dari dua perguruan tinggi berbeda. Adalah Heri Ariadi dari Universitas Pekalongan dan Tholibah Mujtahidah dari Universitas Tidar Magelang, yang melakukan penelitian bersama terkait pemanfaatan panel surya untuk efisiensi energi dan studi kelayakan finansial pada penggunaan kincir air di tambak udang.
Penelitian ini dilaksanakan selama Agustus 2024 hingga Februari 2025 di salah satu tambak udang di wilayah Probolinggo, Jawa Timur. Riset ini dirancang untuk menjawab kebutuhan efisiensi energi dalam sistem budidaya udang yang selama ini masih sangat bergantung pada listrik konvensional.
Selama enam bulan, kedua peneliti turun langsung ke lapangan untuk melakukan observasi, pencatatan konsumsi energi, perhitungan penghematan biaya operasional, serta menganalisis aspek teknis dan keuangan dalam penerapan teknologi panel surya pada sistem aerasi tambak.
“Kami ingin menunjukkan bahwa penggunaan energi terbarukan seperti panel surya bisa menjadi solusi nyata untuk meningkatkan efisiensi tambak, sekaligus ramah lingkungan dan layak secara ekonomi,” ujar Heri Ariadi.
Hasil dari penelitian ini ditargetkan akan dipublikasikan dalam Jurnal Bioflux pada edisi Februari 2025, sebuah jurnal ilmiah internasional bereputasi di bidang akuakultur dan bioteknologi.
Bagi Tholibah, kolaborasi lintas kampus ini bukan hanya soal riset, tapi juga membangun jejaring dan membuka peluang kolaborasi lanjutan yang lebih luas. Menurutnya, inovasi dalam pengelolaan energi sangat penting agar sektor budidaya tidak hanya produktif, tapi juga berkelanjutan.
Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa sinergi antar institusi pendidikan tinggi mampu melahirkan penelitian yang tidak hanya relevan secara akademik, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan efisiensi dan daya saing sektor perikanan budidaya di Indonesia.