”Negeri Kata-kata”, Sukses Pukau Puluhan Penonton

teater unikal

”Negeri Kata-kata”, Sukses Pukau Puluhan Penonton

PEKALONGAN [Kompos.net]- Pementasan drama oleh sejumlah mahasiswa PBSI semester empat pagi Universitas Pekalongan berhasil memukau puluhan penonton berkat cerita dan akting para pemeran pentas drama yang bertajuk Negeri Kata-kata. Acara yang dikemas dalam tujuh adegan tersebut bercerita tentang permasalahan yang terjadi di Indonesia. Yaitu mulai dari nilai-nilai dasar negara yang kini kian terlupakan oleh perkembangan zaman hingga mengupas tentang nilai-nilai agama dan keseimbangan sosial.

“Ada tujuh adegan yang kami kemas dalam satu pementasan drama yaitu pertama tentang permasalahan lumpur lapindo, nasionalisme, tradisi yang semakin luntur, ekplorasi alam, keserakahan manusia terhadap uang, yang ke enam ada adegan persatuan, dan yang ke tujuh adegan sumpah pemuda,” ungkap Khusnul, selaku sutradara sekaligus penulis naskah Negeri Kata-kata saat ditemui disela-sela kegiatan. Senin malam, (15/7/2019) di Gedung C lantai 1 Universitas Pekalongan (Unikal).

Selain sebagai ujian dalam salah satu mata kuliah, pementasan drama tersebut bertujuan untuk mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai kehidupan di zaman yang millenial ini.

“Kami ingin mengiatkan kepada semua orang khususnya kaum millenial sekarang agar lebih memperhatikan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menyampaikannya melalui pementasan drama pada malam ini,” terang Khusnul Khotimah.

Pementasan drama tersebut berlangsung kulang lebih 40 menit dan diperankan oleh 14 pemeran. Salah satu penonton mengkau kalau pementasan drama yang dia liat menjadi tamparan keras bagi kaum millenial.

“Banyak nilai-nilai yang disampaikan dalam drama ini. Ini menjadi tamparan bagi saya yang memang nyatanya semakin berkembangannya zaman nilai-nilai dan kesenjangan sosial kian luntur,” ujar Uly, mahasiswa Unikal.

Terkahir Khusnul berharap agar negara Indonesia ini selalu dicintai warganya, dan pementasan ini menjadi kesan yang baik untuk semua teman-teman PBSI 4 pagi.

“Harapan saya agar seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya pandai berbicara dalam membela negara ini, namun juga ada gerakan yang dapat menjaga negara ini salah satunya dengan mencintai hatkat dan martabatnya,” pungkasnya.

sumber : kompos.net