Belajar Matematika Pakai Gamelan, Bisa Ya?

Berita Pendidikan


 

gamelan

Kamis, 24 Oktober 2013 08:03 wib

Margaret Puspitarini – Okezone

JAKARTA, Okezone.com – Salah satu realisasi pembelajaran kreatif dan bermakna dilaksanakan melalui pembelajaran berbasis budaya. Dengan demikian pembelajaran bermakna kontekstual yang sangat terkait dengan komunitas budaya dapat mudah dipahami karena terasa menarik dan menyenangkan.

Apalagi pada Kurikulum 2013, salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam melaksanakan tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar penting dilakukan agar pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak melenceng dari kompetensi yang ingin dicapai.

Dilatarbelakangi alasan tersebut, tiga mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat kreasi modul ajar untuk siswa SMP. Bahkan, Dianing Meijayanti, Gamarina Isti Ratnasari, dan Nanda Putri Amalia memanfaatkan gamelan yang merupakan budaya asli Indonesia dalam modul tersebut. Modul tersebut diberi judul “Pengembangan Bahan Ajar Materi Perbandingan Berupa Modul untuk Kelas IX di SMP Negeri 2 Bantul sebagai Identifikasi Etno Matematika dalam Konteks Sosial-Budaya pada Gamelan Yogyakarta”.

Menurut Dianing, modul merupakan suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Modul yang menarik dan mudah dipahami dapat menjadi bahan ajar agar siswa lebih memahami materi pelajaran.

“Materi perbandingan yang dipadupadankan dengan materi gamelan merupakan salah satu metode yang inovatif. Hal itu bertujuan proses pembelajaran siswa lebih mengenal tentang budaya gamelan dan membuat materi matematika menjadi menyenangkan,” papar Dianing, seperti dinukil dari situs UNY, Kamis (24/10/2013).

Untuk mendukung modul tersebut, tiga sekawan itu juga menyertakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dianing menjelaskan, LKS materi perbandingan dengan mengaitkan unsur konteks sosial-budaya gamelan Yogyakarta bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan karena siswa aktif dalam pembelajaran.

“Selain itu, LKS ini dibuat juga supaya siswa lebih mengerti tentang materi perbandingan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” urai mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika itu. (rfa)

Sumber berita: http://kampus.okezone.com