Mahasiswa dari Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan (Unikal) mengikuti kegiatan magang di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BPPBAP) Jepara mulai 1 Januari hingga 1 Februari 2025. Salah satu peserta magang, Zainul Arifin, mendalami langsung teknik budidaya kepiting bakau, salah satu komoditas unggulan sektor perikanan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan kompetensi mahasiswa di luar kampus, di mana Zainul tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga terlibat langsung dalam proses teknis budidaya, mulai dari persiapan lahan, pemilihan benih, manajemen pakan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Magang ini juga menjadi kesempatan emas bagi Zainul untuk memahami realita kerja di lapangan, berinteraksi dengan praktisi, dan mengevaluasi langsung faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya kepiting bakau.
Selama kegiatan berlangsung, Zainul didampingi oleh pembimbing lapangan dari pihak BPPBAP, yaitu Muhammad Sahal Mahfudz, A.Md, yang secara intensif memberikan arahan, bimbingan teknis, hingga berbagi pengalaman mengenai tantangan-tantangan dalam dunia budidaya air payau.
Tujuan utama dari kegiatan magang ini adalah untuk membentuk mahasiswa yang memiliki kemampuan teknis dalam membudidayakan kepiting bakau sebagai komoditas unggulan, sekaligus menguasai berbagai faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan sektor tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari, mahasiswa juga diajak untuk mencermati faktor lingkungan, kualitas air, dan strategi pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai bagian dari pendekatan budidaya berkelanjutan.
BPPBAP Jepara sendiri merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memiliki reputasi sebagai pusat unggulan dalam pengembangan teknologi budidaya air payau. Dengan fasilitas yang memadai dan tenaga ahli di bidangnya, balai ini telah menjadi mitra strategis bagi banyak institusi pendidikan dalam memberikan pengalaman belajar langsung kepada mahasiswa.
Zainul Arifin mengaku mendapatkan banyak manfaat dari program magang ini. Selain memperdalam ilmu budidaya yang sebelumnya ia dapatkan di bangku kuliah, ia juga memperoleh wawasan baru tentang pentingnya manajemen usaha, ketekunan dalam perawatan, serta nilai-nilai keberlanjutan yang menjadi fondasi dalam pengelolaan sumber daya perikanan modern.
“Saya merasa beruntung bisa magang di BPPBAP Jepara. Ilmu yang saya dapatkan sangat aplikatif, dan saya jadi lebih memahami tantangan nyata yang dihadapi petambak kepiting. Ke depan saya ingin menerapkan pengalaman ini di daerah saya,” ujar Zainul saat diwawancarai di akhir masa magangnya.
Melalui kegiatan magang ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya menjadi lulusan yang paham teori, tetapi juga mampu memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi pengembangan sektor perikanan budidaya. Pengalaman di lapangan menjadi bekal penting dalam menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan industri perikanan di era modern.