12 Mahasiswa Brunei Kuliah di Unikal

unikal-rektor-wr1-wr2-mhs brunei

Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Brunei Darussalam (UBD) belajar di Universitas Pekalongan (Unikal) dalam program pertukaran mahasiswa The Community Outreach Program (COP). Para mahasiswa UBD itu datang ke Pekalongan pada akhir Desember 2015.

Kepala Kantor Urusan Internasional Unikal Siwi Sri Widowati menjelaskan, enam mahasiswa UDB tersebut mengikuti program COP, yakni program pertukaran mahasiswa yang telah dirintis Unikal sejak 2014

Enam mahasiswa UBD tersebut, kata dia, akan langsung mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama mahasiswa Unikal di Tulis, Kabupaten Batang hingga April 2016. “Harapan kami, program ini memberikan manfaat kepada mahasiswa UBD untuk memperluas pengetahuan, wawasan dan pengalaman,” sambungnya.

Sementara itu, dalam program pertukaran mahasiswa ini, Unikal mengirimkam empat mahasiswanya ke UBD. Terdiri dari dua mahasiswa Program Studi Manajemen, satu mahasiswa dari Program Studi Perawatan dan satu mahasiswa dari Program Studi Bahasa Inggris.

Rektor Unikal Suryani mengajak mahasiswa UBD untuk mempelajari kekhasan budaya Kota Pekalongan dan kekhasan kulinernya. Manfaatkan kuliah di Pekalongan ini untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian, ketika kembali di sana sudah memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki teman-teman mahasiswa di negaranya.

Ketua Pelaksana Kegiatan Yayasan Samarthya Mahotsaha Paramadharma Akhmad Sakhowi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program tersebut. “Semoga keinginan Unikal untuk keluar dari lingkungan regional dan menjadi universitas yang diperhatikan dunia internasional
bisa terwujud melalui program ini,” harapnya.

Salah satu mahasiswa UBD, Maydelyn Ling Mohammad Tony Ling yang ditemui mengaku sangat senang belajar di Unikal. Di Pekalongan, sangat berbeda dengan Brunai. Budayanya sangat bagus, dan masyarakatnya ramah. ‘’Yang saya senang, tempat-tempat wisata di Jateng juga menarik,’’ tuturnya kemarin.

Dia menceritakan, semula sebelum datang ke Unikal, masih ragu, apakah di Pekalongan kerasan. Namun, setelah berjalan, terasa kerasan sekali. Apalagi teman-teman mahasiswa di Kota Batik ramah-ramah dan suka membantu.

Menyenangkan
Yang lebih menarik lagi, nanti pad akhir kuliah di Pekalongan akan mempelajari batik. ‘’Ini sangat menyenangkan bagi kami, karena Kota Pekalongan sangat dikenal sebagai kota batik dunia. Kalau tidak kuliah di Pekalongan, saya sulit mendapatkan pengetahuan batik. Yang membedakan dengan yang lain, batik di Pekalongan menjadi budaya. Terbukti masyarakat banyak yang memakai batik. Bahkan masyarakatnya juga banyak yang memproduksi batik yang bagus,’’ tuturnya.

Menurut Kepala Biro Kerjasama Internasional Office, Linayati SPi MSc, dalam mengembangkan kerjasama dengan luar negeri, Unikal memang menyerahkan penangangannya pada International Office yang dipimpin Siwi Sri Widowati SKep Ners MSc. Dengan demikian, maka mahasiwa asing yang belajar di Unikal juga menjadi perhatian tersendiri. Karena itu, kemana mereka melakukan kegiatan, Intrenational Office selalu mendampinginya.

Ke depan, dia akan mengembangkan kerja sama dengan prioritas negara-negara ASEAN. Ini menjadi prioritas, karena MEA saat ini sudah diberlakukan, sehingga mau-tidak mau Unikal harus kerja keras melakukan kerjasama dengan universitas asing. ‘’Yang saat ini sedang dilakukan pendekatan adalah Vietnam, Tailand dan Filipina. Dari semua itu, diperkirakan Vietnam yang akan lebih dulu, karena sudah ada tanggapan positif,’’ tuturnya. (adv)